
Jakarta – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah didampingi perwakilan dari Dinas Penerangan Angkatan menyampaikan perkembangan penanganan bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh dalam keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (5/12/2025).
Hingga hari ini, total 30.791 personel TNI dikerahkan, didukung 18 pesawat angkut, terdiri dari A400M, Hercules, C-295, Casa, dan Caravan. Selain itu, 36 helikopter berbagai tipe Caracal, Super Puma, dan Bell digelar untuk mempercepat distribusi logistik. Unsur laut melibatkan 14 KRI dan 1 ADRI, termasuk 2 KRI rumah sakit, 5 KRI logistik, serta 7 KRI tambahan yang membawa bantuan sosial dan logistik.
Dihadapan awak media, Kapuspen TNI menjelaskan bahwa total distribusi bantuan udara dari Halim menuju pangkalan aju di Medan, Padang, Banda Aceh, Lhokseumawe, Sibolga, dan Rembele telah mencapai 239,16 ton. Bila digabungkan dengan distribusi laut, total keseluruhan bantuan logistik mencapai 1.546,34 ton. “Pemenuhan kebutuhan dasar itu menjadi target percepatan, karena mengingat memang situasi itu krisis, kemudian seperti yang disampaikan kemarin kebutuhan akan pangan, kebutuhan akan air bersih, kebutuhan akan kesehatan, itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak,” tegas Kapuspen TNI.
Untuk membuka akses wilayah terisolasi, Kapuspen TNI menyampaikan bahwa telah dibangun sejumlah jembatan Bailey di titik-titik yang mengalami putus akses. Di Aceh, dua jembatan dibangun di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen yang sudah mencapai sekitar 50%. Di Sumatera, jembatan bailey di bangun di Tapanuli Tengah, sementara di Sumatera Barat terdapat delapan titik yang akan dibangun jembatan serupa. “Untuk menyalurkan distribusi logistik itu dibutuhkan akses, dan beberapa jalur terputus sehingga bantuan itu belum sampai kepada para saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Oleh karena itu kita fokus dalam pembangunan jembatan Bailey ini,” ujarnya.(rd)


Tidak ada komentar